Sinopsis dan Review Film Lucy – Scarlett Johannson main banyak sekali film akhir-akhir ini, tapi percayalah perannya sebagai Lucy merupakan salah satu yang terbaik. Lucy bercerita mengenai seorang wanita amerika yang tinggal di taiwan. Lucy dijadikan sebagai pengantar obat dengan nama CPH4 oleh gangster disana, hal ini bisa terjadi karena Lucy tertipu oleh pacarnya yang ternyata pengedar narkoba. Oiya obat yang dibawa Lucy itu bukan sekedar obat biasa, tapi punya efek yang dapat meningkatkan kapasitas otak pengkonsumsinya, mirip-mirip sama obat dalam film Limitless. Cara gangster taiwan itu mengirim obat ke Eropa dengan melakukan operasi ke perut Lucy.
Tetapi masalah mulai terjadi karena penjahat-penjahat yang menahan Lucy terus melakukan penyiksaan, akhirnya obat yang ditaro di dalem perut Lucy terbuka dan tentunya mulai menyatu dengan badan Lucy. Efek obat tersebut bekerja dengan cepat, Lucy mulai menjadi manusia super, tiap persen kenaikan kemampuan otaknya dia semakin cepat, bisa membaca pikiran orang, mengendalikan orang bahkan menghentikan waktu. Lucy memanfaatkan kekuatannya untuk membunuh semua penjahat yang menahannya dan kejadian itu bikin Lucy jadi penjahat nomer satu di dunia.
Kemampuan otak Lucy terus meningkat bahkan sampai mulai membahayakan dirinya sendiri karena jika melebihi 100%, efeknya doi akan mati dan hal ini membuat Profesor Samuel Norman (Morgan Freeman) yang memang merupakan peneliti otak manusia ingin membantu Lucy.
Lucy memang kalau dibaca dari premisnya bikin sebagian orang pusing, apalagi kalau yang gak suka film mikir, tapi sebenarnya Lucy mudah dicerna dan cukup asik buat ditonton. Scar-jo bermain sangat baik, karena sebenarnya peran doi sangat vital sebagai tokoh utama dan sentral sendirian, tapi untungnya doi berhasil memenuhi ekspektasi tersebut. Ada Choi Min Sik juga yang merupakan salah satu aktor watak korea paling keren aktingnya menurut gue. Overall Lucy jadi salah satu film sci-fi yang meski gak fenomenal-fenomenal amat tapi sedikit diatas rata-rata, apalagi kalau dibandingin Transcendence yang flop. Baca juga Sinopsis dan Review Film Fight Club
0 komentar:
Post a Comment